Pelayanan Jiwa (SEMAR PATRI)
Tahun 2013, prevalensi gangguan jiwa berat pada penduduk Indonesia 1,7 per mil atau 1.728 orang. Gangguan Jiwa berat terbanyak di DI Yogyakarta, Aceh, Sulawesi Selatan, Bali dan Jawa Tengah. (Riset Kesehatan Dasar, 2013).
Di RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus tahun 2014 sampai dengan 2015 menunjukkan peningkatkan jumlah kunjungan yang sangat signifikan (7.028 kunjungan pada 2014 meningkat 9.102). Dari data pasien yang menjalani perawatan di RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus tahun 2014 sampai dengan 2015, pasien mengalami readmission sebesar 25% yang hampir semua (90%) akibat putus obat. Salah satu faktor yang menyebabkan putus obat bagi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) adalah kurangnya peran keluarga dalam memberikan perawatan di rumah paska rawat inap di RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus.
DEFINISI
- Semar Patri, akronim strategi menurunkan angka readmisi pasien psikiatri, merupakan sebuah inovasi ruang rawat inap khusus jiwa di RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus, untuk menurunkan angka readmisi (opname kembali) pada pasien-pasien gangguan jiwa yang mengalami rawat inap melalui program family gathering terpadu dan aplikasi eKoTri.
- Family Gathering Terpadu adlaah sebuah kegiatan mempertemukan pasien, keluarga pasien dan tim pelayanan rawat inap jiwa secara terpadu dan rutin setiap hari Sabtu.
- eKoTri (elektronik Kontrol psikiaTri paska rawat inap) merupakan aplikasi pendampingan keluarga dan pasien berbasis jaringan intranet RS dan SMS Gateway pemantauan kontrol pasien paska rawat inap.
MEKANISME PELAKSANAAN
- Family Gathering Terpadu
Diselenggarakan dengan melibatkan pasien, keluarga pasien dan tim pelayanan rawat inap jiwa secara terpadu dan rutin setiap hari Sabtu. Dalam pertemuan ini dilakukan edukasi kepada keluarga untuk meningkatkan peran serta mereka dalam perawatan anggota rumah tangganya yang menderita gangguan jiwa, berbagi pengalaman (sharing experience) antar keluarga dan unjuk kemampuan pasien dalam rangka meningkatkan harga diri pasien, meningkatkan kemampuan pasien dalam mengatasi masalah dengan mampu menyampaikan masalah yang dirasakan dan berekspresi. - APLIKASI eKoTri
Pasien yang dipulangkan akan diberikan jadwal kontrol rawat jalan dan kontrol lanjutan. H-1 keluarga diingatkan via SMS (SMS reminder) untuk kontrol. Pada hari H jam 11.00 WIB, sesuai jadwal yang telah ditentukan tidak datang kontrol maka aplikasi “eKoTri” akan memberikan informasi kepada Tim Pelayanan Jiwa melalui SMS. SMS yang masuk akan difollow up dengan mengkonfirmasi pada keluarga melalui telepon penyebab tidak kontrol, pemberian edukasi dan motivasi serta alternatif pemecahan masalah.Dengan Family Gathering Terpadu, keluarga mengetahui bagaimana cara merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa, meningkatkan motivasi dan penguatan (empowering) keluarga terhadap masalah mereka saat ini, sehingga mereka mau berperan aktif dalam mengasuh dan memastikan pasien minum obat secara terus menerus, tidak putus obat.Setelah mereka menyadari pentingnya peran keluarga, rumah sakit selalu memantau keberlangsungan minum obat pasien dengan meningkatkan kontrol paskah rawat inap melalui SMS gateway sehari sebelum hari H kontrol dan akan meningkatkan keluarga apabila pada hari yang ditentukan kontrol mereka tidak datang kontrol dengan menghubungi (voice all) keluarga.SMS REMINDER – NOTIFIER
DAMPAK INOVASI
Manfaat Inovasi program SEMAR PATRI, ini adalah :
- Bagi RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus
– Angka readmisi pasien menurun
– Menurunkan pembiayaan yang dikeluarkan rumah sakit
– Paradigma rumah sakit yang care dengan pasien dan keluarga
– Pandangan postif masyarakat bahwa RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus sangat peduli terhadap pasien dan keluarga. - Bagi Pasien atau keluarga
– Pasien mendapatkan pelayanan
– Keluarga mendapatkan penghargaan yang tinggi dari rumah sakit, karena ikut dilibatkannya dalam setiap keputusan pelayanan
– Adanya hubungan yang erat dan dekat antara tim pemberi asuhan di bangsal rawat inap jiwa RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus dengan pasien dan keluargaPERBEDAAN SEBELUM dan SESUDAH ADANYA PROGRAM INOVASI SEMAR PATRI :NO. KEADAAN SEBELUM SESUDAH 1. Keterlibatan keluarga Keluarga kurang informasi sehingga kurang tanggap dan acuh Keluarga mendapatkan informasi karena sangat pentingnya peran keluarga, sehingga lebih berperan dan Care terhadap ART dengan ODGJ. 2. Angka readmisi Cukup tinggi 20 (4,24%)
Turun 13 (2,26%)
3. Readmisi karena putus obat Tinggi 16 (80%)
Turun 7 (53,8%)
4. Pemantauan kepastian pasien control paska rawat inap Belum adanya alat atau cara bagaimana memantau pasien untuk control paska rawat inap Adanya aplikasi “eKoTri” untuk memantau pasien kontrol paska rawat inap. 5. Persepektif masyarakat terhadap layanan atau bangsal jiwa – Bangsal jiwa seram dan menakutkan. – Pasien jiwa suka mencederai dan tidak bersahabat.
– Persepsi bahwa bangsal jiwa menakutkan berkurang. – Menjadi tahu bahwa tidak semua ODGJ melakukan parilaku kekarasan.
6. Cakupan edukasi keluarga 30 – 50 % keluarga yang mendapatkan edukasi 7. Informasi yang diperoleh keluarga tentang situasi kondisi pasien – Konsultasi person dengan petugas – Tidak semua keluarga mendapatkan (terbatasnya tenaga dan waktu)
– Semua keluarga dapat bertanya dan memperoleh informasi lengkap saat gathering. KEBERLANJUTAN
Program SEMAR PATRI sebagai pelayanan inovasi di RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus akan terus dilaksanakan secara rutin satu minggu sekali. Layanan ini akan berlanjut dengan perbaikan pelayanan kesehatan jiwa paripurna, mulai dari sistem rujukan pasien di tingkat pelayanan tingkat I / primer (dokter keluarga dan puskesmas) sampai pelayanan kesehatan tingkat II RSUD dr. Leokmono Hadi Kudus.
Program Inovasi SEMAR PATRI rawat inap khusus jiwa RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus dapat direplikasi pada pelayanan lain rumah sakit antara lain pelayanan TB-DOT, Hemodialisa, Pelayanan Jiwa Rawat Jalan, Pelayanan Jantung, Lanjut Usia dan diabetisi.
Program Inovasi SEMAR PATRI RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus secara umum dapat dilakukan juga disetiap rumah sakit baik swasta maupun rumah sakit milik pemerintah, seperti pada klinik kesehatan jiwa rawat jalan, bahkan pada rawat inap penyakit fisik.
