Oleh : dr. TRI DJOKO WIDAGDO, Sp. B
Anggapan disebagian masyarakat pedesaan bahwa bibir sumbing adalah karena kutukan adalah salah, sehingga menjadi bahan pergunjingan dan aib bagi keluarga, sesuatu yang memalukan.
Adapun faktor-faktor penyebab terjadinya bibir sumbing adalah :
- Faktor keturunan
- Defisiensi Vitamin A saat kehamilan
- Radiasi
- Hipoxia /kekurangan oksigen pada saat pertumbuhan embrio janin
- Infeksi Virus Rubella pada kehamilan tiga bulan pertama
- Infeksi parasit toxoplasmosis
Kelainan bentuk bibir sumbing ada 2 :
- Bilateral komplit dan inkomplit
- Unilateral komplit dan inkomplit
Biasanya kelainan bibir sumbing bisa disertai kelainan pada gusi dan langit-langit mulut, berupa celah yang disebut Labiognatopalatoschizis. Keadaan seperti ini akan membawa problem bagi ibu dan bayinya. Seorang bayi akan mengalami kesulitan pada saat menyusui yang berdampak pada bayi kurang gizi, berat badan bayi tidak bisa bertambah, padahal ini penting untuk menghadapi operasinya nanti.
Syarat bayi bibir sumbing untuk bias dilakukan operasi adalah mengikuti hokum “rule over ten”, yaitu :
- Berat Badan > 10 pon
- Kadar Hemoglobin > 10 gram
- Umur > 10 minggu
Memang berapapun usia bayi bibir sumbing bisa dilakukan operasi, tapi agar komponen hidung dan bibir diberi kesempatan tumbuh, penyesuaian kardiovaskuler bayi yang lebih baik, transisi gizi dan kemampuan melawan infeksi, maka saat yang paling baik untuk operasi adalah mengikuti hokum “rule over ten”.
Untuk bentuk kelainan bibir sumbing bilateral komplit, sambil menunggu bayi umur > 10 minggu untuk dilakukan operasi, ada upaya yang bias kita lakukan adalah memasang plester non alergen pada bibir bayi supaya tidak timbul protusi premalisila bayi.Karena mulut bayi tidak bisa menghisap dengan baik, maka lubang dot minum bayi sedikit dibesarkan sehingga susu keluar dengan sendirinya tanpa harus bayi menghisap.