Cari Dokter

Promosi Kesehatan Rumah Sakit oleh drg. Abiddinda, Sp.KG

Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) berlangsung di Klinik Gigi RSUD dr. Loekmono Hadi oleh drg. Abiddinda, Sp.KG didampingi oleh TIM PKRS dengan tema “Gigi Berlubang” (14/5).Gigi berlubang (Karies gigi) adalah kondisi kerusakan pada gigi akibat hilangnya mineral-mineral pada gigi (demineralisasi). Kondisi ini disebabkan oleh penumpukan sisa makanan yang tidak dibersihkan, yang kemudian dikonsumsi oleh bakteri rongga mulut sehingga menghasilkan asam. Asam inilah yang dapat menyebabkan larutnya mineral sehingga terjadi pengeroposan / lubang pada gigi.Beberapa faktor yang membuat seseorang lebih berisiko mengalami gigi berlubang, yaitu:- Jarang menyikat gigi setelah makan- Cara menyikat gigi yang belum tepat- Tidak menggunakan pasta gigi atau obat kumur yang mengandung fluoride- Terlalu banyak mengonsumsi makanan dan minuman manis atau asam (seperti minuman bersoda)- Pasien yang menderita penyakit yang berhubungan dengan asam lambung seperti anoreksia, bulimia, refluks asam lambung (GERD), serta mulut kering (xerostomia)- Pasien berusia lanjut sehingga enamel mulai menipis dan produksi air liur berkurangGejala Gigi Berlubang:- Terdapat lubang yang terlihat jelas di gigi- Terdapat perubahan warna seperti bercak putih, cokelat, atau hitam pada permukaan gigi- Adanya rasa nyeri, tergantung kedalaman lubang di gigi. Lubang masih berukuran kecil, gejala belum terasa. Namun, ketika lubang sudah dalam, dapat muncul antara lain: Nyeri bila terkena rangsangan (makan/minum dingin, manis); Nyeri spontan tanpa adanya rangsangan (lubang mencapai saraf gigi); Sakit ketika mengunyah makanan- Adanya pembengkakan pada gusi yang berisi nanah (abses)Kapan harus ke dokter gigi?- Periksa rutin minimal 6 bulan sekali untuk melihat apakah terdapat lubang pada gigi- Bila gigi sudah mulai berlubang segera dilakukan penambalan ke dokter gigi- Bila ada rasa nyeri pada gigi baik karena ada rangsangan maupun tidak ada rangsangan segera ke dokter gigi- Bila lubang gigi sudah mencapai saraf, dan atau disertai pembengkakan pada gusi, perlu dilakukan perawatan saluran akar (PSA) kemudian dilakukan penambalan- Bila lubang gigi melibatkan hilangnya mahkota atau mencapai akar gigi, gigi sudah tidak bisa dipertahankan dan harus dicabutPencegahan Gigi BerlubangGigi berlubang bisa terjadi pada siapa saja, terutama pada orang yang tidak menjaga kesehatan gigi dan mulut. Untuk mencegah kondisi ini, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, yaitu:- Mengurangi kebiasaan ngemil- Mengurangi konsumsi makanan dan minuman yang manis atau asam, seperti permen atau minuman soda- Menyikat gigi minimal 2 kali sehari (pagi setelah sarapan, malam sebelum tidur) dengan pasta gigi yang mengandung fluoride- Membersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi (dental floss) setelah makan- Memeriksakan kesehatan gigi dan mulut ke dokter gigi, setidaknya 2 kali dalam setahunPromosi Kesehatan Rumah Sakit diadakan setiap minggu ke-2 dan minggu ke-4 yang dilaksanakan di Ruang Poliklinik RSUD dr. Loekmonohadi.

0 Komentar