Archives Juli 2017

Gangguan bicara…. bisakah diatasi??

Oleh: Fanny Samantha, Amd.TW

Instalasi Rehabilitasi Medik Unit Terapi Wicara

Gangguan komunikasi merupakan jenis gangguan yang sangat serius akhir-akhir ini, karena komunikasi merupakan media penting untuk dapat berinteraksi dengan orang lain di lingkungannya. Gangguan komunikasi diantaranya: cadel / pelo, gagap, terlambat bicara, post stroke. Anak-anak dengan gangguan tumbuh kembang maupun anak yang berkebutuhan khusus juga mengalami gangguan komunikasi/bicara. Apabila seseorang mengalami kondisi tersebut maka memerlukan penanganan terapi wicara.

Terapi wicara adalah ilmu yang mempelajari perilaku komunikasi yang normal dan abnormal yang digunakan untuk memberikan terapi pada penderita gangguan perilaku komunikasi yang meliputi kemampuan bahasa, bicara, suara, irama kelancaran, dan menelan. Ahli terapi wicara disebut sebagai terapis wicara.

Terapis wicara adalah seseorang yang telah lulus pendidikan terapi wicara baik di dalam maupun luar negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. ( Peraturan MENKES RI No : 867/MENKES/PER/VIII/2004 ). Terapis wicara memiliki tugas, tanggung jawab, kewenangan serta memiliki hak secara penuh untuk melaksanakan pelayanan terapi wicara secara profesional di sarana pelayanan kesehatan.

Bentuk pelayanan Terapis Wicara:

  1. Assessment atau pemeriksaan
  2. Pembuatan program terapi
  3. Pelaksanaan program terapi
  4. Evaluasi program terapi
  5. Rujukan ke ahli lain (jika perlu)

5 ( lima ) aspek yang menjadi cakupan terapis wicara, yaitu: gangguan bicara, gangguan bahasa, gangguan suara, gangguan irama kelancaran, serta gangguan menelan.

Jenis-jenis kelainan / gangguan yang memerlukan penanganan Terapi Wicara:

  1. Gangguan Bicara, Gangguan berkomunikasi yang diakibatkan oleh adanya ketidaktepatan dalam memproduksi bunyi ujaran baik vokal maupun konsonan.
  2. Gangguan Bahasa, Ketidakmampuan dalam menggunakan simbol-simbol linguistik untuk berkomunikasi, baik secara reseptif dan secara ekspresif.
  3. Gangguan Suara, Gangguan berkomunikasi yang diakibatkan oleh adanya ketidakmampuan memproduksi suara (fonasi) secara akurat.
  4. Gangguan Irama Kelancaran, Gangguan komunikasi yang diakibatkan adanya perpanjangan atau pengulangan dalam memproduksi bunyi bicara
  5. Gangguan Menelan, Ketidakmampuan dalam mengunyah, menghisap dan melakukan gerakan menelan.

Jenis penanganan yang diberikan terapis wicara antar lain:

  1. Terapi bicara
  2. Terapi bahasa
  3. Terapi suara
  4. Terapi irama kelancaran
  5. Terapi menelan

Apabila ada keluhan seperti penjelasan diatas, silahkan memeriksakan diri dan menjalani terapi ke Instalasi Rehabilitasi Medik RSUD dr. Loekmono Hadi Kabupaten Kudus.

NYERI PUNGGUNG BAWAH

Oleh : dr. Naela Munawaroh, Sp. KFR

Nyeri Punggung bawah adalah rasa nyeri yang dirasakan seseorang pada punggung bagian bawah. 90% manusia pernah mengalami nyeri punggung selama hidupnya.90% pasien berumur lebih dari 45 tahun dan sedikitnya 50% nya mengalami kekambuhan.

Penyebab nyeri Punggung bawah bisa disebabkan oleh berbagai hal baik mekanis, non mekanis, neurologis, biomekanis dan psikologis, oleh karena itu dalam menangani pasien diperlukan pemeriksaan yang komplek untuk mengetahui penyebabnya. Perjalanan penyakit Nyeri Punggung Bawah terutama berasal dari proses pertambahan usia. Penuaan akan menyebabkan penurunan kekuatan tulang dan kelenturan otot. Terjadi pula proses penipisan bantalan tulang belakang yang mengurangi kelenturan tulang belakang. Hal ini akan mengakibatkan peningkatan “stress” pada tulang punggung. Akibat selanjutnya adalah terjadinya penebalan ligamen, pertumbuhan tulang (osteofit) pada tulang belakang yang dapat menyebabkan penyempitan saluran susunan syaraf (medulla spinalis).

Jika hal ini mengenai susunan syaraf belakang (medulla spinalis) maka akan mengakibatkan rasa nyeri, semutan atau rasa tebal pada punggung bawah hingga kedua tangkai sampai kedua kaki. Kekakuan punggung dan keterbatasan lingkup gerak sendi akan menyebabkan keterbatasan pasien dalam menjalankan aktivitas kehidupan sehari-hari.

Tujuan Penanganan keluhan Nyeri Punggung Bawah di Instalasi Rehabilitasi Medik adalah untuk mengurangi nyeri, meningkatan kelenturan, kekuatan, serta ketahanan otot punggung agar pasien dapat kembali melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari secara normal. Alat-alat modalitas seperti Ultrasound (US), Short Wave Therapy (SWD), Trans Electrical Nerve Stimulation (TENS) dll digunakan untuk mengurangi nyeri. Disamping itu latihan (exercise) seperti peregangan punggung sangat bermanfaat untuk pasien. Edukasi kebiasaan sehari-hari seperti mengurangi membungkuk,  mengajarkan tehnik mengangkat barang berat juga sangat bermanfaat untuk mengurangi nyeri punggung bawah.