Visitasi verifikasi Pelaksanaan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) di RSUD dr. Loekmono Hadi

Visitasi verifikasi Pelaksanaan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) di RSUD dr. Loekmono Hadi oleh Dinas Kesehatan Kab. Kudus dilaksanakan di ruang rapat bima lantai 2, (18/7).
dr. Mustiko Wibowo selaku wakil direktur pelayanan memimpin acara tersebut sekaligus paparan materi tentang Rumah Sakit dilanjutkan sambutan oleh dr. Edi Kusworo selaku Kepala Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan yang diikuti oleh pejabat stuktural terkait dan tim verifikasi dari Dinas Kesehatan Kab. Kudus.
Acara visitasi verifikasi KRIS dari Dinas Kesehatan Kab.Kudus ini untuk memastikan kesiapan Rumah Sakit dalam menyiapkan Kelas Rawat Inap Standar dan Acara di akhiri dengan kunjungan lapangan ke ruangan yang sudah standar KRIS yaitu ruangan Cempaka 2, Cempaka 3 dan Bougenvile 3

Customer Visit peserta JKN

Customer Visit peserta JKN oleh Kepala Cabang BPJS Kab. Kudus di RSUD dr. Loekmono Hadi , (16/7).dr. Abdul Hakam, M.Si, Med., Sp. A selaku direktur menerima kunjungan tersebut yg di hadiri langsung oleh Kepala Cabang BPJS Kesehatan Kab. Kudus Heni Riswanti. Dalam acara Customer Visit Kepala Cabang BPJS Kesehatan Kab. Kudus mengunjungi ruangan Cempaka 2 dan Edelweis 2 untuk memastikan Pelayanan perawatan KRIS (Kelas Rawat Inap Standar) bagi pasien BPJS sudah baik dan petugas rumah sakit yang ramah dalam memberikan pelayanan

Penganugrahan Penghargaan Radar Kudus Award tahun 2024

RSUD dr. Loekmono Hadi mendapat penghargaan dalam ajang Penganugrahan Penghargaan Radar Kudus Award tahun 2024 dengan kategori Rumah Sakit Pemerintah dengan Pusat Pelayanan Jantung Terbaik. Apresiasi ini diberikan atas komitmen RSUD dr Loekmono Hadi yang terus meningkatkan kualitas pelayanan melalui berbagai inovasi dan pemutakhiran alat kesehatan.Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Direktur Jawa Pos Radar Kudus Baehaqi kepada Direktur RSUD dr Loekmono Hadi dr. Abdul Hakam, M.Si, Med., Sp. A.Acara malam penganugerahan di laksanakan di Hotel D’Season Premiere Jepara pada Jumat (28/6) malam juga dihadiri Kepala Bidang Keperawatan dan Staff terkait RSUD dr. Loekmono Hadi.Dengan penghargaan ini, RSUD dr Loekmono Hadi berkomitmen akan terus berbenah demi peningkatan kualitas pelayanan. Mulai dari meningkatkan kualitas SDM, sarana dan prasarana serta inovasi pelayanan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat Kudus dan sekitarnya.

Selamat Hari Bidan Nasional

Setiap tanggal 24 Juni di peringati sebagai Hari Bidan Nasional sekaligus menandai berdirinya Ikatan Bidan Indonesia (IBI). Sebagai salah satu tenaga profesional di dunia kesehatan, bidan mengemban tanggung jawab yang tidak mudah. Salah satunya bidang berperan membantu wanita mulai dari sejak masa kehamilan hingga melahirkan, seperti melakukan pemeriksaan termasuk memantau kesehatan fisik dan psikis ibu hamil dan buah hati.Hari Bidan Nasional bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya peran bidan dalam menjaga kesehatan ibu dan anak.Selamat Hari Bidan Nasional! Terima kasih atas dedikasi dan perjuangan para Bidan dalam membantu kelahiran kehidupan baru. Semoga terus memberikan pelayanan yang terbaik untuk kesehatan ibu dan bayi.

Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Zona Integritas (ZI) di RSUD dr. Loekmono Hadi

Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Zona Integritas (ZI) di RSUD dr. Loekmono Hadi oleh Inspektorat Kab. Kudus dilaksanakan di ruang Arjuna lantai 3, (20/6).dr. Abdul Hakam, M.Si, Med., Sp. A selaku direktur memimpin acara tersebut dilanjutkan sambutan oleh Bambang Purwanto, SH selaku perwakilan dari Inspektorat yang di ikuti oleh Pejabat Stuktural terkait, Ketua SPI dan tim ZI.Dalam acara tersebut membahas tentang Lembar Kerja Evaluasi (LKE) Zona Integritas di RSUD dr. Loekmono Hadi serta diskusi menuju Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM).

Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) oleh dr. Joko Arif Kurniawan

Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) berlangsung di Gedung Jantung RSUD dr. Loekmono Hadi oleh dr. Joko Arif Kurniawan didampingi oleh TIM PKRS dengan tema “Gagal Ginjal” (15/6).Dewasa ini, angka kejadian penyakit gagal ginjal kronik semakin meningkat. Dan seringkali saat terdiagnosis gagal ginjal kronik sudah dalam keadaan lanjut dan memerlukan tindakan terapi pengganti ginjal/cuci darah. Realita ini membuat individu yang mengalaminya menjadi sulit menerima pilihan pengobatan terapi pengganti ginjal dengan berbagai alasan maupun akibat mitos yang berkembang di kalangan masyarakat. Gagal ginjal terbagi menjadi 2 yaitu gagal ginjal akut dan gagal ginjal kronik. Definisi gagal ginjal kronik adalah kerusakan ginjal baik struktur dan atau fungsinya yang berlangsung selama 3 bulan atau lebih. Apabila kondisi perubahan fungsi ginjal terjadi mendadak atau akut dan belum mencapai 3 bulan maka disebut gangguan ginjal akut. Penyebab terbanyak gagal ginjal kronik di Indonesia adalah penyakit diabetes mellitus/kencing manis dan hipertensi/tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol. Namun pandangan di masyarakat awam menganggap bahwa konsumsi obat darah tinggi atau obat kencing manis dalam jangka waktu lama yang justru dapat menyebabkan gagal ginjal kronik.Faktanya adalah semakin tidak terkendalinya gula darah atau tekanan darah maka akan semakin mempercepat progresivitas kedua penyakit tersebut dan terjadilah komplikasi salah satunyaadalah gagal ginjal. Selain kedua penyakit di atas, penyebab gagal ginjal lainnya adalah: infeksi ginjal berulang, penyakit autoimun, penyakit ginjal polikistik, pembesaran prostat, konsumsi obat anti inflamasi non steroid (OAINS) jangka lama dan tanpa pengawasan, sumbatan aliran urin misalnya karena batu di saluran kemih, pembesaran kelenjar prostat atau akibat penyakit keganasan misalnya kanker rahim. Kondisi lain seperti kegemukan, penyakit jantung dan penyakit hati kronik juga dapat menyebabkan gagal ginjal kronik.Gejala gagal ginjal kronik bervariasi, mulai dari tidak bergejala yang biasanya ditemui pada hasil laboratorium tes kesehatan. Selain itu bisa ditemukan juga adanya keluhan mual, muntah, sakit kepala, mudah merasa lelah, nafsu makan yang menurun, rasa gatal pada kulit, adanya perubahan dalam jumlah dan frekuensi buang air kecil, sembab atau bengkak pada kaki, perut yang semakin membesar, sesak nafas, kejang kejang hingga penurunan kesadaran.Deteksi dini penyakit gagal ginjal kronik dapat membantu pasien agar mendapatkan penanganan sesegera mungkin dan mencegah atau memperlambat komplikasi yang terjadi. Adanya penyakit komorbid atau penyakit yang mendasari kerusakan ginjal juga harus dipertimbagkan dengan cermat, karena pengendalian terhadap penyakit komorbid misalnya hipertensi dan kencing manis dapat mencegah terjadinya komplikasi gagal ginjal kronik. Promosi Kesehatan Rumah Sakit diadakan setiap minggu ke-2 dan minggu ke-4 yang dilaksanakan di Ruang Poliklinik RSUD dr. Loekmonohadi.