PERAN GIZI PADA PENCEGAHAN KANKER

Oleh : dr. Agustin Faizah, Sp.GK

 Kanker adalah  penyakit dengan kelainan  pertumbuhan sel yang membelah tidak terkendali, menyerang  jaringan biologis di dekatnya, dan menyebar ke jaringan tubuh yang lain melalui sirkulasi darah atau sistemlimfatik (metastasis). Saat ini, kanker merupakan salah satu penyebab utama kematian di negara berkembang, termasuk Indonesia.

Faktor – factor penyebab kanker biasanya tidak dapat diketahui secara pasti, dipicu oleh sekumpulan factor risiko yaitu genetik, lingkungan (radiasi, infeksikronik, polusi), gangguan keseimbangan hormonal, merokok, kurang olah raga, stress, dan diet/pola makan yang salah. Sebagian besar jenis kanker dapat dicegah dengan kebiasaan hidup sehat sejak usia muda dan menghindari faktor-faktor penyebab kanker.

Diet PenyebabKanker

  1. Diet tinggi karbohidrat. Banyak mengkonsumsi makanan yang menyebabkan lonjakan gula darah dengan cepat (Indeks Glikemik/IG tinggi) seperti, roti/kue manis, kentang, jus, cornflakes, minuman yang mengandung banyak gula (soft drink, sirup,alkohol dll) dapat memicu terjadinya
  2. Diet yang mengandung tinggi lemak jenuh, kolesterol, dan minyak trans. Diet ini mengakibatkan terjadinya obesitas (kegemukan) yang merupakan pemicu utama Kurangi camilan gorengan, pilih daging merah yang rendah lemak dan batasi asupan daging 1-2x seminggu, pilih susu rendah lemak, batasi makan kuning telur yang mengandung tinggi kolesterol, hindari minyak / lemak trans (seperti minyak jelantah, yang telah dipakai untuk menggoreng dan margarin/mentega).
  3. Diet yang mengandung bahan kimia/karsinogenik (memicu kanker), yaitu: makanan yang mengandung pengawet, pewarna, diasinkan, dibakar, & diasap, bahan kimia yang digunakan untuk memodifikasi roti, makanan yang sudah terjangkit jamur (zataflatoxin dari jamur aspergillusflavus meningkatkan resiko terkena kanker hati), makanan yang tercemar logam / bahan kimia (merkuri, pestisida). Makanan yang banyak mengandung karbohidrat jika telah digoreng dapat merangsang pembentukan akrilamida (senyawa karsinogenik), contohnya kentang goreng, roti goreng, biscuit, dan kripik Lemak trans juga bersifat karsinogenik. 

Diet pencegah kanker

  1. Memperhatikan jumlah & jenis karbohidrat sesuai PUGS (Pedoman Umum Gizi Seimbang), yaitu ±50% kebutuhan energy Disarankan makan makanan yang banyak serat dan dengan IG rendah (sayur-sayuran, sebagian besar buah-buahan, nasi merah, tepung barley, susu bebas lemak (skim), dan yoghurt) atau diselingi makanan dengan IG menengah (jagung rebus, beras putih, oatmeal, kacang-kacangan, biji-bijian, madu, melon, pisang). Gula tidak boleh lebih dari 4 sendok makan peres sehari bagi dewasa sehat.
  • Dianjurkan memperbanyak diet  yang bersumber dari nabati (tanaman) karena mengandung 3 komponen yang dapat mencegah atau melawan kanker yaitu mengandung banyak serat, lemak tak jenuh (omega 3, 6, & 9) yang baik untuk kesehatan, dan zat anti kanker (likopen, beta karoten, vit A,vit  C, vit  E,  fitosterol, polifenol, saponin, dll )
  1. Memperhatikan kandungan lemak jenuh, lemak tak jenuh, &kolesterol. Asupan lemak harian  ± 20-25% jumlah kebutuhan energy harian, maksimal 30%. Tingkatkan asupan lemak tak jenuh yang dapat diperoleh dari aneka jenis ikan, kacang-kacangan,  biji-bijian, minyak zaitun, minyak kedelai, dan minyak Omega 3 adalah salah satu lemak tak jenuh yang mempunyai banyak manfaat untuk mencegah maupun mengobati kanker. Banyak terdapat pada ikan salmon, teri, tuna, makarel,  sarden, kerapu, minyak canola, kedelai, biji labu dan kenari. Buah yang mengandung omega 3 yaitu raspberry, jambu biji, alpukat, kismis,  strawberry, blueberry. Batasi asupan lemak jenuh, kolesterol, dan lemak trans.
  2. Memperhatikan kandungan protein. Asupan protein dianjurkan sebesar 15-20% dari kebutuhan energy Sumber protein: hewani (telur, ikan, unggas, daging, dan produk susu) & nabati (kacang-kacangan, tempe, tahu, brokoli).
  3. Memperhatikan kecukupan vitamin, mineral, dan
  • Vitamin & mineral banyak terdapat pada sayur & buah yang kaya antioksidan. Jangan berlebihan dalam mengkonsumsi suplemen antioksidan yang dijual di pasaran, fokuslah pada
  • Kebutuhan cairan harian harus tercukupi, 8-12 gelas /hari.

VARICELLA DAN HERPES ZOSTER

Oleh : dr. Endang Soekmawati Sp.KK

VIRUS VARICELLA ZOSTER

            Herpes Zoster merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh virus Varicella Zoster. Sesuai dengan namanya, virus ini menyebabkan penyakit Varicella (cacar air) dan penyakit Herpes Zoster. Saat seseorang terinfeksi pertama kali dengan  virus tersebut, maka manifestasinya adalah penyakit Varicella. Bila Varicella berhasil disembuhkan, virus tersebut tidak mati dan sirna dari tubuh manusia tersebut, namun akan dorman atau laten terutama dalam sel neuronal dan kadang dalam sel satelit ganglion radiks dorsalis dan gangluion sensorik syaraf kranial. Suatu ketika virus tersebut bisa  mengalami reaktivasi dan bermanifestasi sebagai penyakit Herpes Zoster. Belum sepenuhnya dimengerti penyebab reaktivasi, diperkirakan berkaitan dengan gangguan imunitas seluler. Maka reaktivasi banyak berkaitan dengan keadaan usia lanjut, keadaan imunokompromise (sedang mengalami penyakit lain/operasi dan masa penyembuhan), penggunaan obat-obat untuk penyakit lain yang berefek pada penurunan imunitas, HIV/AIDS, transplantasi organ, penyakit keganasan, bahkan stress psikologis yang berat dapat menjadi pemicu.

Varicella maupun Herpes Zoster diawali dengan gejala awalan/prodromal yang beratnya bervariasi. Demam dengan suhu bervariasi, rasa lemah/lesu dan pada Herpes Zoster disertai juga dengan rasa tak nyaman, pegal, nyeri pada area yang di kemudian hari akan mengalami erupsi kulit.

Pada Varicella kelainan kulit akan tersebar ke berbagai bagian tubuh dengan kerapatan erupsi yang bervariasi dan muncul tidak bersamaan. Pada umumnya masyarakat sudah mengenali bentuk tersebut : papul/bintil kemerahan, vesikel/mlenting bening yang kemudian bisa menjadi keruh, dan bentuk krusta/mengering yang adalah lanjutan dari keadaan tersebut.

Pada Herpes Zoster kelainan kulit akan berada pada dermatom atau area kulit yang dipersyarafi oleh syaraf tertentu yang sedang mengalami reaktivasi virus tersebut. Pada umumnya masyarakat juga telah mengenali bentuk erupsinya, yaitu : kulit kemerahan dan tampak sedikit membengkak, di atasnya muncul vesikel/plenting bergerombol yang semula bening kemudian umumnya akan berubah menjadi keruh. Pada Herpes Zoster rasa nyeri dengan berbagai gradasi akan menjadi keluhan yang mendominasi.

            Penanganan yang tepat untuk kedua penyakit tersebut akan memberi manfaat yang besar. Penelitian terakhir menunjukkan pada Varicella penyebaran virus ke kulit terjadi pada saat awal sehingga penanganan dini akan mengurangi banyaknya erupsi kulit. Sering dicemaskan oleh pasien adalah bekas dari erupsi Varicella yang sering menimbulkan jaringan parut. Terapi dini akan menekan jumlah erupsi, juga dapat dilakukan edukasi atau terapi pencegahan infeksi sekunder. Bila penderita Varicella mengalami infeksi sekunder oleh bakteri, selain memperlama bahkan dapat memperburuk kondisi umum penderita, juga akan berakibat jaringan parut bekas erupsi kulit yang lebih buruk. Penanganan kulit bekas Varicella yang dilakukan segera setelah kelainan kulit mengering dan mengelupas,  dengan bahan-bahan yang tepat akan sangat membantu meminimalkan bekas Varicella. Penanganan bekas Varicella yang terlanjur lama dibiarkan, lebih sulit mendapatkan hasil yang memuaskan.

            Pada Herpes Zoster, penanganan dini juga sangat penting, yaitu  dalam mencegah terjadinya Nyeri Pasca Herpes (NPH). Nyeri Pasca Herpes sangat sering dikeluhkan dan sangat mengganggu bagi pasien pasca Herpes Zoster. Ditandai dengan kulit yang telah kering dari gejala Herpes Zoster, namun rasa  panas, gatal, seperti terbakar, nyeri, cekot-cekot, dan berbagai rasa tidak nyaman masih muncul. Keadaan ini dapat berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Penelitian menemukan bahwa Herpes Zoster yang diobati dengan obat yang tepat jenis dan dosis secara dini (kurang dari 48 jam setelah gejala kulit muncul) berbeda bermakna dalam mencegah NPH dibandingkan yang diobati setelah masa tersebut terlewati. Hal lain yang akan mendukung terjadinya NPH adalah usia yang semakin tua dan keadaan imunitas yang rendah.

COMPUTER VISION SYNDROME (CVS)

Oleh : dr. Djoko Heru Santosa, Sp.M

 

Dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin maju dan tuntutan mendapatkan informasi dan komunikasi yang semakin cepat, maka manusia membutuhkan sarana yaitu Komputer.

Pada era Komputer saat ini sering timbul banyak keluhan dari penggunanya. Kumpulan symptom (keluhan) pada orang yang bekerja menggunakan komputer ini disebut  COMPUTER VISION SYNDROME (CVS).

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya CVS adalah :

  1. Jarak penempatan komputer yang tidak tepat.
  2. Penerangan (pencahayaan) ruangan yang kurang
  3. Layar komputer yang silau
  4. Mata jarang berkedip
  5. Pemakaian komputer yang terus menerus tanpa istirahat.

Adapun gejala/keluhan yang sering dirasakan pada penderita CVS antara lain :

  1. Kepala terasa sakit
  2. Iritasi pada mata
  3. Terasa ngeres pada mata
  4. Penglihatan kabur
  5. Silau
  6. Penglihatan kadang-kadang dobel
  7. Melihat dekat kurang jelas (pseudo myopia)
  8. Sakit pada leher dan bahu
  9. Melihat seperti ada pelangi di sekitar obyek yang ada di layar komputer
  10. Mata terasa pedih, nrocos, kelopak mata terasa berat bila dibuka.

Pencegahan terjadinya CVS :

  1. Usahakan jarak antara monitor komputer dengan mata : 20-26 inch
  2. Monitor komputer ditempatkan posisi 10-15 derajat ke bawah, dari posisi pandang lurus mata.
  3. Gunakan layar anti silau pada monitor komputer
  4. Pencahayaan ruangan tidak silau
  5. Setiap 30 menit mata berhenti (istirahat), selama 5 menit dan mata digunakan melihat obyek jauh.
  6. Usahakan setiap 20 menit menghadapi komputer, mata dikedipkan 10 kali.
  7. Pada usia lanjut (>40 tahun) sebaiknya memakai kaca mata sesuai ukurannya.
  8. Periksa ke dokter mata untuk penanganan lebih lanjut.

Apabila ada keluhan seperti penjelasan di atas silahkan memeriksakan diri ke Klinik Spesialis Mata RSUD dr. Loekmono Hadi

INDIKASI TONSILEKTOMI / PENGANGKATAN AMANDEL

Oleh : Dr. Afif Zjauhari Sp.THT-KL

 

Tonsil atau tonsila palatina atau amandel adalah kelenjar limfe/getah bening yang terdapat dalam rongga mulut/faring. Waktu masih balita mekanisme pertahanan tubuh di saluran  pencernaan (seperti asam lambung yang berfungsi selain untuk mencerna juga untuk mematikan kuman) dan saluran nafas ( seperti silia bronkus yang berfungsi untuk menangkap dan menyapu kuman yang dikeluarkan lewat batuk) belum berfungsi maksimal. Letak amandel yang berada di pintu masuk saluran nafas dan pencernaan berfungsi untuk membantu menyaring kuman sampai sistem kekebalan tubuh di saluran pencernaan dan pernafasan berfungsi dengan baik. Bila kewalahan melawan kuman maka amandel akan meradang dan membengkak.  Namun amandel akan menurun fungsinya seiring usia. Itulah mengapa amandel paling sering ditemukan pada anak-anak usia 3-7 tahun, sebaliknya sangat jarang ditemukan usia remaja sampai dewasa.

Bila amandel sering terkena infeksi (tonsilitis) maka bisa membesar, jaringan tonsil rusak yang malahan dapat menjadi sarang kuman sehingga tidak lagi menjadi alat kekebalan tubuh lagi tapi malah  menjadi sumber infeksi dan mengganggu tubuh  Tonsilektomi atau pengangkatan amandel ialah satu tindakan operatif untuk mengangkat jaringan tonsil palatina. Tindakan ini merupakan operasi yang paling sering dilakukan di bagian THT-KL.

Indikasi tonsilektomi :

  1. Indikasi Absolut
    • Pembengkakan tonsil yang menyebabkan obstruksi(penyumbatan) saluran napas, disfagia (gangguan menelan) berat, gangguan tidur dan komplikasi kardiopulmoner (jantung paru)
    • Abses (timbunan nanah) peritonsil yang tidak membaik dengan pengobatan medis dan drainase
    • Tonsilitis yang menimbulkan kejang demam
    • Tonsilitis yang membutuhkan biopsi untuk menentukan patologi anatomi (kanker tonsil)
  2. Indikasi Relatif
    • Terjadi 3 episode atau lebih infeksi tonsil per tahun dengan terapi antibiotik adekuat
    • Halitosis (bau mulut) akibat tonsilitis kronik yang tidak membaik dengan pemberian terapi medis
    • Tonsilitis kronik atau berulang pada karier (pembawa kuman) streptokokus yang tidak membaik dengan pemberian antibiotik β-laktamase resisten

5 Cara Mencegah Keriput Agar Kulit Anda Tetap Halus

Oleh : dr. Renni Yuniati, Sp.KK

 
Anda dapat berbohong kepada orang lain mengenai usia Anda dan berpakaian seolah-olah Anda berusia 20 tahun lebih muda, namun jika Anda memiliki kerutan yang melapisi wajah Anda, satu-satunya orang yang Anda bohongi adalah diri Anda sendiri. Kerutan di wajah Anda menjadi cerminan usia Anda yang sebenarnya dan tanpa disadari orang lain sudah tahu dengan usia Anda.

Anda sebenarnya dapat membalikkan penampilan Anda dari garis-garis yang tidak diinginkan dan lekukan pada wajah Anda. Apakah wajah Anda sudah berkeriput? Mencegah keriput dengan tips yang sama dapat membantu Anda seolah-olah Anda berusia 20 tahun lebih muda.

1. Waspadalah Sinar Matahari

Matahari sebenarnya adalah nomor satu penyebab keriput. Jangan sering-sering kontak langsung dengan sinar matahari.  Setidaknya sampai Anda mengoleskan tabir surya dulu sebelum keluar ruangan. Setiap kali Anda kontak langsung dengan sinar matahari dapat membakar kulit Anda sehingga merusak sel dan mempercepat proses penuaan. Kenakan tabir surya setiap hari untuk membantu menjaga kerutan di wajah Anda.

2. Tidur Lebih Banyak

Kurang tidur ini sering dilupakan jika ada begitu banyak pekerjaan yang harus dilakukan setiap hari. Masalahnya, jika tubuh Anda tidak mendapatkan jam istirahat yang cukup bisa mempercepat proses penuaan.

Selama tidur, tubuh Anda akan bekerja untuk meremajakan dan memperbaiki kerusakan sel-sel. Bila Anda kurang tidur, tubuh Anda akan menghasilkan kortisol yang tinggi, yaitu hormon yang sebenarnya memecah kulit menjadi berharga untuk Anda.

Mendapatkan jam tidur yang lebih banyak adalah satu-satunya cara yang mudah untuk mencegah kerutan yang tidak diinginkan. Cobalah untuk tidur selama 8 jam dalam semalam. Tidur telentang juga bagus untuk mencegah keriput.

3. Meningkatkan HGH/Hormon Pertumbuhan

Dengan berjalannya usia, Hormon Pertumbuhan akan mengalami tingkat penurunan di tubuh Anda. Penurunan hormon pertumbuhan ini dapat memberi pengaruh banyak dalam mempercepat proses penuaan yang tidak diinginkan, termasuk wajah penuh kerutan.

Olahraga teratur dapat meningkatkan elastisitas dan mencegah keriput. Terapi Musik Gelombang Otak adalah salah satu cara yang dapat meningkatkan HGH dan mencegah keriput.

4. Berhenti Merokok

Dampak dari kebiasaan merokok yaitu, dapat mendorong pembentukan kerutan.

Dengan tiupan asap setiap merokok, Anda melepaskan enzim yang dapat memecah kolagen dan elastin pada wajah Anda. Rincian dari dua komponen yang sangat penting ini menyebabkan kulit Anda menjadi tipis.

5. Mengkonsumsi Makanan Sehat

 Makanlah makanan yang sehat, terutama buah dan sayuran, hal ini dapat membantu untuk mencegah keriput.

Antioksidan yang terkandung didalamnya dapat membantu memerangi radikal bebas dan racun yang menyerang tubuh dan menyebabkan kerusakan pada kulit Anda. Tidak hanya antioksidan yang dapat mencegah kerusakan lebih lanjut, tetapi antioksidan juga membantu memperbaiki sel-sel yang rusak dengan menggantinya dengan sel-sel yang baru.

Ada banyak makanan yang menghasilkan antioksidan tinggi, seperti blueberry, artichoke, kacang-kacangan, dan cranberry. konsumsi makanan ini untuk membalikkan atau mencegah kerutan kulit Anda.