Oleh : dr. Endang Soekmawati, Sp.KK
Merupakan reaksi alergi pada kulit atau kulit dan selaput lendir, yang disebabkan obat. Obat adalah zat yang dipakai untuk mendiagnosis, mencegah dan mengobati termasuk jamu dan herbal.
Erupsi obat alergik berkisar dari gejala ringan sampai berat / mengancam jiwa. Makin modern, makin banyak obat/jamu/herbal dikonsumsi manusia, maka kejadian erupsi obat alergik makin banyak terjadi.
Masyarakat perlu mewaspadai hal tersebut bila terdapat gejala-gejala sebagai berikut :
- Makulopapuler / morbiliformis: bercak/bintik merah menyebar
- Urtikaria / angioudem = bidur/kaligata
Bila disertai angioudem/pembengkakan harus diwaspadai terutama bila sekitar saluran nafas membengkak karena dapat terjadi sumbatan saluran nafas.
- Fixed Drug Eruption : Sekitar mulut, penis (kadang di bagian tubuh lain) kemerahan / lepuh / lecet / lonjong / bulat, terasa panas.
- Eritroderma : hampir seluruh kulit kemerahan kemudian akan disertai sisik.
- Purpura / vaskulitis : Bintik kemerahan tidak hilang pada penekanan pada vaskulitis teraba penonjolan di bintik tersebut.
- Fotoalergik : kulit kemerahan di area terpajan matahari.
- PEGA (Pustulosis Exantema Generalisata Akut) : bintik bernanah dalam jumlah banyak.
- Steven Johnson Syndrom
Gejala di kulit (merah, lepuh, lecet), di mata (merah, keluar cairan/kotoran) dan lubang tubuh (mulut, kemaluan, anus lepuh, lecet)
- Toxic epidermal Necrolysis : pengelupasan kulit secara luas.
Bila menemukan gejala-gejala tersebut setelah konsumsi obat/jamu/herbal, masyarakat dapat segera mencari pertolongan medis terdekat agar kejadian tidak memburuk. Terima kasih, semoga bermanfaat.